Assalamualaikum
Beijing
adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2014 yang disutradarai oleh Guntur
Soeharjanto. Film yang diadaptasi dari novel
berjudul Assalamualaikum, Beijing!
karya Asma Nadia[1]
Sinopsis
Dewa
dan Ra adalah busur dan anak panah. Keduanya memiliki bidikan yang
sama, sebuah titik bernama istana cinta. Tapi arah angin mengubah Dewa. Sebagai
busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa
daya. Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda. Sikapnya santun dan perangainya gagah,
tapi langkahnya tak tentu arah. Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan
sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang
membentengi hatinya. Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang
diam-diam memujanya. Kisah cinta yang datang menyapa bertujuan menentukan
takdir mereka menjalani kehidupan di dunia.
Dewa
dan Ra menjalin hubungan pacaran sejak kuliah,
dan tinggal selangkah lagi menuju gerbang pernikahan. Tidak disangka ternyata Dewa bersama Anita, rekan
kerjanya yang memang telah lama jatuh hati padanya, membuat rencana indah itu
harus buyar selamanya, dan Dewa terpaksa menikahi Anita yang hamil
akibat dijebak rangsangan seksual oleh Anita untuk melakukan persetubuhan dengannya.
Sementara
itu, dalam perjalanannya di Beijing, Asma bertemu dan berkenalan
dengan Zhongwen, pemuda yang sangat terkesan dengan kisah cinta sejati Ahei dan
Ashima, dan memanggil Asma dengan Ashima, karena menurutnya keduanya memiliki
kemiripan wajah.
Lewat
pertemanannya dengan Asma, Zhongwen banyak mendapat pencerahan tentang Islam,
dan hidayah akhirnya menuntunnya menjadi mualaf,
akibatnya Zhongwen terusir dari keluarga. Bagi Zhongwen, pengorbanannya
itu belum seberapa dibandingkan dengan pengorbanan Mush'ab bin Umair, sahabat
Nabi Muhammad yang rela melepaskan harta, kedudukan dan
kehormatannya demi memperjuangkan agama Islam, dan mati syahid saat berperang
melawan kaum musyrikin dalam kondisi kedua tangannya putus ditebas lawan.
Musibah
kemudian menimpa Asma, saat ia divonis menderita sindrom antibodi antifosfolipid.
Penyakit yang berhubungan dengan pengentalan darah yang membuatnya harus
mengalami kesakitan luar biasa, serangan stroke,
sulit bergerak bahkan nyaris buta. Penyakit itu juga membuatnya sangat tidak
dianjurkan untuk hamil dan melahirkan.
Di
sisi lain, Zhongwen yang mulai merasa jatuh cinta kepada Asma, berusaha keras
untuk mencari dan menemukan Asma yang mendadak hilang berita. Sementara itu,
Dewa tak juga berhasil melepaskan bayang-bayang Ra dari kehidupan rumah
tangganya, sampai-sampai Anita berusaha bunuh diri. Meskipun mereka telah dikaruniai anak
hasil persetubuhan di luar pernikahan, Dewa tetap tidak menyayangi
Anita sebagai istri secara layak.
No comments:
Post a Comment