JAKARTA
- Perjuangan selama 10 (sepuluh) tahun
untuk memproduksi film Garuda Superhero akan segera terlunasi. Film bertema supehero
pertama yang menggunakan 90% teknologi CGI (Computer Generated Imagery)
ini akan menyapa penonton dan para pecinta superhero di Indonesia pada
tanggal 8 Januari 2015 mendatang.
Satu hal yang menarik dan perlu dicatat adalah bahwa Garuda
Superhero merupakan salah satu film lokal menggarap tema superhero, sebuah
tema yang sudah 30 (tiga puluh) tahun menghilang dari peta perfilman Indonesia.
Terkait
produksi, Garuda Superhero sendiri memiliki tantangan khusus terutama dari
aspek sumber daya manusia dan skill dalam proses penggarapan visual
effect-nya.
Menurut
sang produser, Dhoni Ramadhan, “Tim CGI yang mengerjakan
film ini merupakan generalis. Mereka mereka menguasai seluruh skill visual
effect yang dibutuhkan, bukan hanya mengerjakan bagian demi bagian dalam scene”.
Uniknya,
dengan tingkat kesulitan yang termasuk tinggi tersebut, jumlah tim CGI film ini
tidak lebih dari 9 (sembilan) orang tim inti dan beberapa pendukung. Semua yang
terlibat dalam divisi CGI ini merupakan para animator asli Indonesia yang
berasal dari dari berbagai kota, termasuk Yogya, Malang, Padang, Jakarta, dan
Solo.
SENIOR DAN JUNIOR
Banyak
hal menarik yang terjadi dalam proses produksi film Garuda Supehero ini. Salah
satunya adalah adu akting antara aktor kawakan dengan aktor muda dalam film
yang sebagian besar dilakukan dengan teknik blue screen ini.
Kelompok aktor lawas dimotori oleh Slamet Rahardjo yang memainkan tokoh
antagonis pengancam keselamatan dunia, Durja King. Turut serta Robby
Sugara, Piet Pagau, dan Rudy Salam.
Sedangkan
jajaran aktor muda digawangi oleh Agus Kuncoro, Alexa Key, Kia Putri,
dan pemeran tokoh utama, Rizal Alaidrus sebagai Garuda, si superhero.
Tidak ketinggalan, ada seorang Julia Perez yang mendukung film ini
sebagai Manager Promosi.
DUKUNGAN TIADA HENTI
Film
Garuda Superhero pun telah mendapatkan kehormatan; pemutaran perdana di ajang
film berskala internasional yaitu Balinale Film Festival dan perayaan 65
(enam puluh lima) tahun hubungan diplomatik antara Indonesia -Thailand di
Bangkok.
Usai
perhelatan di kedua ajang tersebut dan serta rilis serentak pada bulan Januari
besok, film Garuda Superhero juga akan mencoba masuk dalam jaringan bioskop di
kawasan regional ASEAN. Dengan kesempatan tersebut, pasar dari film Garuda
Superhero akan menjadi lebih luas.
Tidak
berhenti di pemutaran komersil saja, film Garuda Superhero juga menjalankan
misi edukasi melalui pelaksanaan workshop Creating Creator mengenai
teknik animasi di berbagai sekolah di Jakarta. Workshop ini juga
rencananya akan dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak seperti komunitas
dan media.
Film
Garuda Superhero yang juga dirilis dalam bentuk komik terbitan Noura Books,
merupakan terobosan yang dilakukan oleh rumah produksi Garuda Sinergi Putaar
Sinema di tahun 2014. Film ini disutradarai oleh X.Jo, diproduseri
oleh Dhoni Ramadhan dengan produser eksekutif Drs. H. Mulyadi, MMA.
Film
yang memiliki target audiens keluarga dan anak-anak ini didukung oleh Noura
Books (Penerbit Mizan), Yamaha, Garuda Food, Okezone, Airporteve, Men’s
Journey, MUVIBLAST, Net TV, serta Koperasi Merah Putih.
No comments:
Post a Comment