Thursday 8 January 2015

GARUDA SUPERHERO : ERA BARU FILM INDONESIA



JAKARTA - Perjuangan selama 10 (sepuluh) tahun untuk memproduksi film Garuda Superhero akan segera terlunasi. Film bertema supehero pertama yang menggunakan 90% teknologi CGI (Computer Generated Imagery) ini akan menyapa penonton dan para pecinta superhero di Indonesia pada tanggal 8 Januari 2015 mendatang.
Satu hal yang menarik dan perlu dicatat adalah bahwa Garuda Superhero merupakan salah satu film lokal menggarap tema superhero, sebuah tema yang sudah 30 (tiga puluh) tahun menghilang dari peta perfilman Indonesia.
Terkait produksi, Garuda Superhero sendiri memiliki tantangan khusus terutama dari aspek sumber daya manusia dan skill dalam proses penggarapan visual effect-nya.
Menurut sang produser, Dhoni Ramadhan, “Tim CGI yang mengerjakan film ini merupakan generalis. Mereka mereka menguasai seluruh skill visual effect yang dibutuhkan, bukan hanya mengerjakan bagian demi bagian dalam scene”.
Uniknya, dengan tingkat kesulitan yang termasuk tinggi tersebut, jumlah tim CGI film ini tidak lebih dari 9 (sembilan) orang tim inti dan beberapa pendukung. Semua yang terlibat dalam divisi CGI ini merupakan para animator asli Indonesia yang berasal dari dari berbagai kota, termasuk Yogya, Malang, Padang, Jakarta, dan Solo.
SENIOR  DAN JUNIOR
Banyak hal menarik yang terjadi dalam proses produksi film Garuda Supehero ini. Salah satunya adalah adu akting antara aktor kawakan dengan aktor muda dalam film yang sebagian besar dilakukan dengan teknik blue screen ini. Kelompok aktor lawas dimotori oleh Slamet Rahardjo yang memainkan tokoh antagonis pengancam keselamatan dunia, Durja King. Turut serta Robby Sugara, Piet Pagau, dan Rudy Salam.
Sedangkan jajaran aktor muda digawangi oleh Agus Kuncoro, Alexa Key, Kia Putri, dan pemeran tokoh utama, Rizal Alaidrus sebagai Garuda, si superhero. Tidak ketinggalan, ada seorang Julia Perez yang mendukung film ini sebagai Manager Promosi.
DUKUNGAN TIADA HENTI
Dukungan publik terhadap film Garuda Superhero juga terus bergulir. Dukungan tersebut berasal dari berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, diplomat hingga para pejabat pemerintah. Beberapa nama besar seperti Kak Seto, Adhyaksa Dault, Ustad Yusuf Mansyur, hingga Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) bentukan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Mereka mengapresiasi usaha membuat film lokal dengan teknologi canggih Hollywood ini.
Film Garuda Superhero pun telah mendapatkan kehormatan; pemutaran perdana di ajang film berskala internasional yaitu Balinale Film Festival dan perayaan 65 (enam puluh lima) tahun hubungan diplomatik antara Indonesia -Thailand di Bangkok.
Usai perhelatan di kedua ajang tersebut dan serta rilis serentak pada bulan Januari besok, film Garuda Superhero juga akan mencoba masuk dalam jaringan bioskop di kawasan regional ASEAN. Dengan kesempatan tersebut, pasar dari film Garuda Superhero akan menjadi lebih luas.
Tidak berhenti di pemutaran komersil saja, film Garuda Superhero juga menjalankan misi edukasi melalui pelaksanaan workshop Creating Creator mengenai teknik animasi di berbagai sekolah di Jakarta. Workshop ini juga rencananya akan dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak seperti komunitas dan media.
Film Garuda Superhero yang juga dirilis dalam bentuk komik terbitan Noura Books, merupakan terobosan yang dilakukan oleh rumah produksi Garuda Sinergi Putaar Sinema di tahun 2014. Film ini disutradarai oleh X.Jo, diproduseri oleh Dhoni Ramadhan dengan produser eksekutif Drs. H. Mulyadi, MMA.
Film yang memiliki target audiens keluarga dan anak-anak ini didukung oleh Noura Books (Penerbit Mizan), Yamaha, Garuda Food, Okezone, Airporteve, Men’s Journey, MUVIBLAST, Net TV, serta Koperasi Merah Putih.



No comments:

Post a Comment